Sabtu, 21 September 2013

Membiasakan Anak Menghargai Orang Lain

Dikutip dari: http://www.ayahbunda.co.id/

Orang tua seringkali dibuat pusing oleh sikap anak yang sulit diajar untuk menghargai orang lain. Bagaimana cara tepat melakukannya?

Hans Grothe, penulis rubrik khusus pengasuhan anak majalah Eltern di Jerman dan pakar perkembangan anak, mengkritik pola pengasuhan yang selama ini diterapkan orang tua. Pola pengasuhan ini terlalu menekankan pada nilai-nilai seperti kemandirian, rasa percaya diri dan kemampuan untuk berprestasi yang notabene berpusat pada diri sendiri. Oleh sebab itu seringkali nilai altruistic, mementingkan orang lain, terabaikan. Bukankah nilai ini penting pula dalam pembentukan diri anak sebagai pribadi yang utuh?

Jangan jemu mengingatkan. Apakah perilaku yang altruistik seperti fair, sopan, berempati, berbagi dan membantu orang lain harus dipelajari anak dengan mendengar penjelasan orang tua seiring mulainya anak mengenal sosialisasi? Bagaimana jika orang tua sudah memberi contoh perilaku yang altruistik itu dalam kesehariannya? Tidakkah ini cukup?

Terangkan dengan alasan. Grothe berpendapat tidak demikian. Menurutnya, model perilaku memang penting dalam pembentukan diri anak. Tapi, orang tua masih punya tugas lain, yaitu tidak jemu menerangkan dan menerangkan kembali alasan mengapa nilai seperti sopan santun, sikap fair, dan perhatian pada orang lain perlu dilakukan.

Mengapa demikian? Tanpa menerangkan, orang tua seolah-olah memberikan lampu hijau pada kesalahpahaman yang dialami anak dalam interaksinya sehari-hari. Bukan tidak mungkin anak akan merasa kecewa bila harus, misalnya, berbagi tanpa tahu untuk apa sebenarnya ia melakukan hal itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar